Rabu, 02 November 2011

Informasi Gizi dan Kesehatan (Batu Kalsium-Oksalat)

              Menurut Engram (1998), batu ginjal merupakan endapan dalam ginjal yang berbentuk seperti batu atau kristal yang dapat menghambat saluran ginjal, saluran kemih, dan kandung kemih. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kemih, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di renal pelvis dan calix renalis. Batu ginjal ini dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.
          Ukuran dan bentuk batu ginjal tersebut bermacam-macam, mulai dari yang sangat kecil yang dapat lewat bersama urin tanpa diketahui sehingga rasa sakit hilang begitu saja ketika batu telah terbuang bersama urin. Ada juga batu ginjal yang berukuran hingga 5 cm dan keras. Rasa sakit terjadi ketika batu tersebut bergerak keluar dari ginjal dan bentuknya yang tajam sehingga dapat mengakibatkan luka pada dinding penyaring ginjal atau saluran kemih (Engram 1998). Ada 4 jenis utama batu ginjal, diantaranya batu kalsium. Kaitannya dengan komponen-komponen makanan, dikenal dua jenis batu kalsium, yaitu kalsium oksalat dan batu kalsium fosfat. Sekitar 80% batu tersebut terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit (Engram 1998).


Gejala dan Tanda
  • Nyeri pekak dan konstan yang disebabkan karena batu yang berada di dalam pelvis ginjal.
  • Sakit yang dalam dan terus menerus di area kostovetebral yang disebabkan batu kalsium berada di piala ginjal.
  • Nyeri yang luar biasa, akut, dan kolik yang menyebar ke paha dan genitalia serta rasa ingin berkemih tetapi hanya sedikit urin yang keluar, batu akan keluar dengan diameter 0,5-1 cm yang disebabkan batu kalsium yang berada di ureter.
  • Hematuria (adanya sel-sel darah dalam urin)
  • Rasa terbakar
  • Mual, muntah (episode kolik renal), diare, ketidaknyaman abdominal, dan gejala GI akibat dari refleks renointestinal dan proksimitas anatomik ginjal ke lambung, pankreas dan usus besar (Price 2006).
  • Perubahan warna urin atau pola berkemih
  • Jika terjadi infeksi, urin menjadi keruh dan baunya menyengat (Carpenito 1995).

Etiologi
1. Diet kalsium
            Batu kalsium dapat timbul akibat dari kelebihan kalsium yang berasal dari makanan yang tidak diperlukan oleh tulang dan otot sehingga kadar kalsium dalam darah meningkat secara tidak normal.  
2. Diet tinggi protein hewani
            Diet tinggi protein hewani dapat menyebabkan beberapa resiko pembentukan batu ginjal, yaitu hiperkalsiuria, hiperurikosuria, hiperoksaluria, pH urin rendah, dan hipositraturia.
3. Tingkat oksalat dalam darah
            Hiperoksaluria sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan kristal kalsium oksalat. Oksalat dalam makanan umumnya berasal dari sayur-sayuran dan minuman ringan (soft drinks).
4. Diet tinggi natrium
      Asupan tinggi natrium juga dapat menimbulkan resiko terjadinya batu kalsium. Natrium dan kalsium diserap di dalam tubuli renal. Dengan demikian, penderita hiperkalsiuria harus membatasi asupan garam yaitu 2300 mg per hari.
5. pH urin
            Pada hatu kalsium, pH urine yang tinggi merupakan faktor risiko yang penting. pH ini banyak tergantung pada keseimbangan di dalam makanan. Diet yang tinggi protein hewani memberi urine yang asam, sedangkan sayuran memberi urin yang alkalis.
6. Vitamin D
            Hipervitaminosis vitamin D adalah kelebihan penyerapan vitamin D. Penyerapan vitamin D yang berlebih, menyebabkan peningkatan kadar kalsium yang dapat meningkat pula.
7. Kebiasaan menahan buang air kecil            
            Kebiasaan sering menahan buang air kecil dapat menimbulkan statis air kemih. Stasis air kemih menyebabkan hipersaturasi dan agregasi kristal sehingga timbul batu saluran kemih.
8. Kurang minum
            Air sangat berperan penting dalam proses pembentukan batu saluran kemih. Jika seseorang kekurangan air minum maka dapat terjadi supersaturasi bahan pembentuk batu.
9.  Vitamin C dosis tinggi
            Vitamin C dosis tinggi bila dikonsumsi jangka panjang dapat berbahaya, sebab Vitamin C akan diubah di dalam tubuh menjadi oksalat.
10. Kebiasaan olahraga
      Aktivitas yang kurang menyebabkan pelepasan kalsium tulang akan meningkat.

Patofisiologi
       Peningkatan konsentrasi larutan akibat dari intake yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau urin statis sehingga membuat tempat untuk pembentukan batu. Peningkatan konsentrasi larutan tersebut akan mengakibatkan terjadinya supersaturasi, yaitu tingkat kejenuhan kompone-komponen pembentuk batu ginjal yang mendukung terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya agresi kristal kemudian timbul menjadi batu. Selain itu, pembentukan batu ginjal didukung karena kurang zat inhibitor. Fosfat mukopolisakarida dan difosfat merupakan penghambatan pembentukan kristal. Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan (Tembayong 2000). 


Perawatan dan Pengobatan
Menurut Barbara (1996), pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan adalah dengan cara berikut:
1.    Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
2.    Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
3.    Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
4.    Asupan kalium sitrat untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih.
5.    Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi.
6.  Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
     Cara mengatasi batu kalsium dengan mengeluarkan batu kalsium yang berada pada calyx dan pelvis adalah dengan operasi dari samping atau perut bagian bawah. Prosedur yang disebut percutaneus, ultrasonic, lithotripsy dan extracorporeal shock wave lithotripsy akan memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil-kecil, sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah atau dengan pengisapan (Barbara 1996). Adanya infeksi perlu penanganan dengan antibiotika yang sesuai. Intervensi bedah mungkin diperlukan jika batu yang diproduksi terlalu besar dan menyebabkan sumbatan, terapi antibiotik tidak cukup menghilangkan infeksi, atau setelah infeksi untuk menghilangkan potongan-potongan batu (Smeltzer & Bare 2006).

Diet
  • Batasi makanan sumber kalsium, oksalat, protein hewani, purin, dan garam.
    * Bahan pangan sumber kalsium: susu, makanan yang mengandung susu, keju, teri, dan ikan yang dimakan dengan tulangnya.
    * Bahan pangan sumber oksalat: kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, angg
    ur, kacang-kacangan, teh, dan cokelat (Almatsier 2005).
    * Purin berada di dalam inti sel. Bahan pangan sumber purin: tauge, melinjo, dan kacang-kacangan.
  • Natrium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gram garam dapur)
  • Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari
  • Tinggi serat tidak larut karena serat dapat mengikat kalsium
    TIPS
  •  Minum air putih sebanyak 2,5 - 3 liter/hari
  • Olahraga secara teratur
  • Manajemen diet

Berikut ini adalah contoh menu untuk penderita penyakit batu kalsium dan kalsium fosfat:
Waktu Makan/ Menu
Bahan Makanan
Berat (g)
Pagi
Nasi putih
Telur balado

Gulai tahu buncis



Selingan
Puding maizena


Teh manis


Siang
Nasi putih
Daging kalio

Tempe goreng

Urapan




Buah


Malam
Nasi putih
Ayam kari

Tahu balado

Sup wortel buncis


Buah 

Nasi
Telur
Minyak
Tahu
Buncis
Santan


Agar-agar
Tepung maizena
Gula putih
Teh
Gula putih


Nasi
Daging sapi
Santan
Tempe
Minyak
Kacang panjang
Kol
Tauge
Kangkung
Kelapa parut
Semangka



Nasi
Ayam
Santan
Tahu
Minyak
Wortel
Buncis
Minyak
Papaya

100
60
5
50
50
10


10
50
15
5
15


200
50
15
50
20
25
25
25
25
10
100



100
75
15
50
5
75
25
5
100

 




 
 
 
 


1 komentar: